Minggu, 11 November 2012

Kamis, 01 November 2012

kumpulan video naruto


kumpulan video anime

kumpulan video anime

laporan ddit tentang kadar lengas tanah


LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH
“KADAR LENGAS, BERAT VOLUME, BERAT JENIS DAN POROSITAS TANAH TOTAL

logo.jpg

Nama                 : LUKY FAJAR KUSUMAH
NMP                  : E1D011073
Prodi                  : AGRIBISNIS
Kelompok          : 4 (empat)
Hari / Jam         : SELASA / 10.00
Tanggal             : 23 OKTOBER 2012
Ko – ASS           : Rian Ferry Andreas
Dosen                 : Ir. Hasanudin, MP

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012

BAB I
PENDAHULUAN

 1. Latar Belakang
Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi.   

2. Tujuan
1.      Menetapkan kadar lengas tanah kering angin. 
2.      Menetapkan kadar lengas tanah jenuh.
3.      Menetapkan kadar lengas tanah kapasitas lapang.
  
 







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi (Bridges, 1979).
Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan ini jumlah tanah yang disimpan didalam tanah merupakan jumlah air maksimum disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh (Hillel,1983).
Di dalam tanah air dapat bertahan tetap berada di dalam ruang pori karena adanya berbagai gaya yang yang bekerja pada air tersebut. Untuk dapat mengambil air dari rongga pori tanah diperlukan gaya atau energi yang diperlukan untuk melawan energi yang menahan air. Gaya – gaya yang menahan air hingga bertahan dalam rongga pori berasal dari absorbsi molekul air oleh padatan tanah, gaya tarik menarik antara molekul air, adanya larutan garam dan gaya kapiler. Jumlah air tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas – batas tertentu. Seperti pada kekurangan air, kelebihan air dapat merupakan kesukaran. Air yang kelebihan itu tidaklah beracun, akan tetapi kekurangan udara pada tanah – tanah yang tergenanglah yang menyebabkan kerusakan. Tanaman dapat ditanam dengan memuaskan dalam larutan air bila aerasi diberikan dengan baik. Dalam kaitanya dengan daya penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya pengikat terhadap lengas tanah yang relative rendah karena permukaan kontak antara tanah pasiran ini didominasi oleh pori – pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ketanah pasiran akan segera mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena evaporasi (Mukhid,2010).
Hubungan Berat Isi (Bi) dan Berat Jenis (BJ) saling berhubungan. Salah satu manfaat nilai berat isi tanah, yaitu untuk menghitung porositas. Untuk menghitung porositas kita harus mengetaui berat jenis partikelnya terlebih dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat jenis, yaitu untuk menentukan perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk menghitung ruang pori dalam tanah, kita harus mengetahui berat isi tanah terlebih dahulu (Tim Dosen FPUB, 2010).
 Pengaruh terhadap pengolahan lahan dari berat isi dan berat jenis tanah sangat banyak, di antaranya dalam proses infiltrasi tanah, jika sebuah tanah memiliki rongga atau pori-pori yang banyak maka penyerapan air akan baik atau cepat. Seperti halnya pada tanah berpasir, tanah ini sering digunakan dalam pembuatan lapangan sepak bola yang memerlukan penyerapan air lebih cepat namun tidak untuk media pembudidayaan tanaman. Grafik pengaruh pengolahan tanah terhadap berat isi pada 3 minggu setelah tanam Pengolahan lahan sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan tanah. Untuk mengatasi itu, maka diperlukan pengolahan tanah yang baik, diantaranya dengan cara membajak tanah dan menggemburkan tanah. Dengan membajak tanah, akan membuat rongga atau pori-pori dalam tanah menjadi lebih banyak, sehingga penyerapan air, udara, dan berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman dapat lebih mudah. Dalam mempelajari berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan berapa pupuk yang dibutuhkan untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat meminimalisir pemakaian pupuk. Dengan kata lain dalam teorinya, pengolahan lahan dapat mengurangi berat isi dan berat jenis tanah pada suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus tanah dengan baik dan tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan semusim, lahan produksi, dan lahan kampus ( Anonymous, 2010 ).
Porositas total adalah perbandingan volume ruang total batuan pada formasi dengan volume ruang pori yang terisi oleh fluida. Satuan porositas akan memiliki porositas tapi apabila tidak memiliki permeabilitas maka tidak dapat diproduksi. Porositas total dicari dari 5 jenis porositas, yaitu :
1      Porositas primer merupakan ruang pori yang dimiliki batuan tersebut sehingga dapat menampung dan menyimpan fluida.
2      Porositas sekunder merupakan ruang pori yang dapat menyerap air atau menampung fluida tapi terbentuknya karena proses lanjutan setelah pengendapan berupa disolusi pada batuan tersebut.
3      Porositas bersambung merupakan porositas yang saling berhubungan dan membentuk jalur pada ruang pori.
4      Porositas potensial merupakan porositas yang dapat memberikan aliran pada fluida pada batasan tertentu tergantung dari ukuran pori.
5      Porositas efektif merupakan porositas yang dapat memberikan aliran fluida bebas bukan merupakan porositas yang bersambung. (Andius Dasa Putra, 2011).
























BAB III
METODA
1.   Alat dan Bahan
a.    Alat
1.    Cawan
2.    Timbangan dan oven
3.    Kain kasa
4.    Karet
5.    Bak
6.    Rak
7.    Pycnometer
b.    Bahan
1.    Tanah kering angin dan tanah utuh
2.    Akuades                            
2. Prosedur Kerja
A.      Kadar Lengas Tanah Kering Angin (La) Metode Gravimetrik
      Gunakan contoh tanah yang sudah dikeringanginkan untuk menetapkan kadar lengas tanah kering angin. Langkah-langkah kerja dalam penetapan kadar lengas ini adalah sebagai berikut :
1.     Timbang botol tembaga yang akan digunakan untuk mengeringkan tanah didalam oven (Wb).   
2.      Masukkan 10 g contoh tanah ke dalam botol tersebut dan timbang (Wbta). 
3.      Keringkan botol dan isinya di dalam oven pada suhu 105°C selama 24 jam, lalu timbang (Wbt).    
4.      Hitung kadar lengas tanah kering angin, La (dalam g/g). dengan menggunakan persamaan :
Nilai yang diperoleh adalah kadar lengas gravimetrik berdasarkan berat kering tanah kering, dengan satuan g/g.


B.       Kadar Lengas Tanah Jenuh (Lj) dan Kapasitas Lapang (LI) : Metode Gravimetrik
                   Kadar lengas tanah jenuh dan kapasitas lapang ditetapkan dengan menggunakan contoh tanah utuh yang telah dipakai untuk pengukuran K-sat. prosedur penetapan kedua parameter ini adalah sebagai berikut :
1.      Rendam kembali ring sampel yang berisi contoh tanah hingga permukaan air berada sekitar 2 cm dibawah permukaan tanah selama 24 jam.
2.      Pindahkan ring sampel dan isinya yang jenuh air ke atas timbangan, lalu catat beratnya (Wstj).
3.      Letakkan contoh tanah diatas rak dan biarkan air yang ada di dalamnya keluar melalui proses gravitasi dan penguapan selama 24 jam. Setelah itu timbang kembali berat ring sampel dan isinya (WstI).
4.      Pada langkah 1 sampai 3, bagian bawah ring sampel ditutup kain kasa dan diikat dengan karet. Oleh sebab itu, Wstj dan WstI harus dikoreksi dengan cara menguranginya dengan berat kain kasa dan karet. Dan ingat, kain kasa dan karet harus dilepas dari ring sampel pada fase ini dan penimbangannya harus dilakukan pada kondisi lembab.
5.      Masukkan ring sampel ke dalam oven dan keringkan pada suhu 105°C selama 48 jam. Stelah itu timbang ring sampel dan isinya (Wst).
6.      Bersihkan ring sampel dari contoh tanah, lalu timbang (Ws).
7.      Hitung nilai kadar lengas tanah (Lj), dan tanah kapasitas lapang (Lkl) (semua dalam g/g), dengan menggunakan persamaan-persamaan berikut :




C.      Berat Volume : Metode Ring Sampel
            Penetapan nilai BV tanah dilakukan dengan menggunakan contoh tanah yang telah digunakan untuk penetapan Lj dan Ll, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Ukur luas penampang (A) dan tinggi (H) dari ring sampel yang digunakan dalam penetapan Lj dan Ll. Hitung volume ring sampel tersebut.
2.      Hitung BV dengan persamaan :
Dimana nilai Wst dan Ws sama dengan nilai yang ada pada persamaan (4) dan (5)
D.      Penentuan Berat Jenis : Metode Pycnometer
1.      Timbang Pycnometer (termasuk penutupnya) yang berisi dan kering (Wp). Bila pycnometer tidak tersedia maka gelas ukur (2,5 mL atau 100 mL) dapat digunakan sebagai pengganti.
2.      Tambahkan 10 g tanah kering angin yang telah diayak dengan ayakan bermata saring 2 mm. Bila gelas ukur 100 mL yang digunakan, tambahkanlah 50 g tanah. Bersihkan pycnometer dari tanah yang mungkin menempel, lalu timbang (Wpt).
3.      Timbang 10 g duplikat contoh tanah dan tetapkan kadar airnya dengan mengeringkannya di dalam oven (105°C) selama 24 jam. Koreksi nilai Wpt dengan cara menguranginya dengan berat air dalam duplikat contoh tanah.
4.      Isi pycnometer dengan aquadest, cuci tanah yang menempel di leher bagian dalam hingga masuk ke tabung. Buang udara yang terperangkap di dalam agregat dengan mendidihkan air secara perlahan selama beberapa menit. Sekali-kali goyang isi tabung untuk mencegah kehilangan tanah oleh meluapnya cairan.
5.      Didihkan akuades di tabung terpisah lalu dinginkan pada suhu ruang.
6.      Dinginkan pycnometer dan isinya pada suhu ruang, lalu tambahkan akuades pada langkah (5) hingga memenuhi pycnometer. Masukkan alat penutup, keringkan dan bersihkan bagian luar bejana tersebut dengan kain kering.
7.      Timbang pycnometer dan isinya (Wbpta) dan ukur suhu suspensi, setelah didinginkan pada suhu ruang.
8.      Keluarkan isi pycnometer lalu cuci sampai bersih. Isi pycnometer tersebut dengan akuades pada langkah (5) hingga jenuh, masukkan alat penutup, keringkan bagian luar tabung dengan kain, lalu timbang pycnometer dan air tersebut (Wpa).
9.      Hitung Bj dengan persamaan berikut :
E.       Pengukuran Porositas Total : Metode Ring Sampel
            Prosedur pengukuran Pt tanah merupakan kelanjutan dari prosedur pengukuran kadar lengas tanah jenuh (Lj) pada bagian tersebut. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut : 
1.      Kalikan nilai Lj yang yang diperoleh dari persamaan (4) dengan nilai BI yang diperoleh dari persamaan (6), lalu bagi dengan nilai Bj air (pa diasumsikan 1 g/cm3).
2.      Dari perkalian dan pembagian tersbut diperoleh kadar lengas volumetrik tanah jenuh dengan satuan cm3 atau air per cm3 tanah.
3.      Dalam kondisi jenuh semua ruang pori tanah terisi oleh air. Oleh sebab itu, nilai kadar lengas volumetrik di atas adalah juga nilai porositas total tanah.
4.      Perhitungan Pt dari BV dan BJ




         





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1   Hasil Pengamatan  
1.      Tabel La
Kelompok
Wb (gr)
Wbt (gr)
Wbta (gr)
La (gr)
1
24
33,3
34
0,075
2
17,9
27,1
27,9
0,087
3
22
31,4
32
0,064
4
27
36,3
37
0,075

2.      Tabel BV,  LJ, LI 
Kelompok
Ws
Wst
Wstj
Wstl
LJ
LI
BV
1
92
258,1
382,5
301,1
0,789
0,74
0,966
2
77,5
235,5
347,9
342,7
0,711
0,67
0,918
3
93,7
308,2
384,3
401,8
0,35
0,436
1,247
4
79,8
198,4
307,4
302,7
0,92
0,879
0,689

3.      Tabel BJ
Kelompok
a
b
c
d
t1 (°C)
t2 (°C)
BD1
BD2
BJ
1
30,8
80,5
45,1
88,6
29,5
30,6
0,996
0,996
2,29
2
30,9
80
45,9
89,6
30,1
30,7
0,9957
0,9957
2,76
3
31,5
80,6
46,5
88,8
30
30,7
0,9957
0,9957
3,021
4
27,6
77
42,8
85,0
29,8
30
0,996
0,9957
2,872







4.2   Pembahasan
Suatu rumus perhitungan untuk mencari La :     
     Kelompok 1 , La =  =  = 0,075
     Kelompok 2, La = =  = 0,087
     Kelompok 3, La = =  = 0,064
     Kelompok 4, La = =  = 0,075   
Suatu rumus perhitungan untuk mencari LJ dan LI :
      
     Kelompok 1 , LJ =  =  = 0,789
                            LI =  =  = 0,74
     Kelompok 2,   LJ = =  = 0,711
                            LI = =  = 0,67
     Kelompok 3,   LJ = =  = 0,35
                            LI = =  = 0,436
     Kelompok 4,   LJ = =  = 0,92
                            LI = =  = 0,879
Suatu rumus perhitungan untuk mencari Berat Volume :
    

     Kelompok 1 , BV =  =  = 0,966
     Kelompok 2, BV =  =  = 0,918
     Kelompok 3, BV =  =  = 1,247
     Kelompok 4, BV =  =  = 0,689
Suatu rumus perhitungan untuk mencari Berat Jenis :   
     Kelompok 1 ,  = 2,29
     Kelompok 2,  = 2,76
     Kelompok 3,  = 3,021
     Kelompok 4,  = 2,872

Suatu rumus perhitungan untuk mencari Porositas :
     Kelompok 1 ,  = 0,578 x 100% = 57,8%
     Kelompok 2,  = 0,333 x 100% = 33,3%
     Kelompok 3,  = 0,587 x 100% = 58,7%
     Kelompok 4,  = 0,761 x 100% = 76,1%
    



BAB V
PENUTUP

5.1   Kesimpulan
     Dari percobaan kadar lengas, berat volume, berat jenis dan Porositas tanah saya dapat menarik kesimpulan bahwa dalam mengukur suatu kadar lengas menggunakan metode gravimetrik, sedangkan dalam mengukur berat volume menggunakan metode ring sampel. Selain itu dalam mengukur berat jenis kita menggunakan metode pycnometer, sedangkan porositas tanah diukur menggunakan metode ring sampel. 

5.2   Saran
         Bahwa dalam praktikum ini praktikan harus bisa menganalisa dengan teliti dalam mengukur kadar lengas tanah, berat volume tanah, berat jenis tanah, dan porositas tanah. Selain itu kita juga harus teliti dalam menimbang suatu berat atau volume dari suatu tanah dengan timbangan, baik itu secara analog maupun dengan cara biasa.         
 









DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. http : // ilmusipil.com / cara mengetahui berat jenis tanah. (diakses tanggal 20 Oktober 2012)
Darmawijaya, M. isa. 1997. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Hakim. 1986. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UB. Malang
Mukhid,S.2010. Pengaruh Pemberian Lapisan Lempung Terhadap Peningkatan Lengas Tanah Pada Lahan Berpasir. Info Perpustakaan : Jurnalsaint dan Teknologi (Diakses tanggal 20
Oktober 2012).
Tim Pengasuh Praktikum. 2011. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu.