IF YOU WANT TO DOWNLOAD this video Click This Sites : https://rapidshare.com/files/2519022008/CODE_BREAKER_-_05.rmvb
Minggu, 11 November 2012
Kamis, 01 November 2012
laporan ddit tentang kadar lengas tanah
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU
TANAH
“KADAR LENGAS,
BERAT VOLUME, BERAT JENIS DAN POROSITAS TANAH TOTAL”

Nama : LUKY FAJAR KUSUMAH
NMP :
E1D011073
Prodi : AGRIBISNIS
Kelompok : 4 (empat)
Hari / Jam : SELASA
/ 10.00
Tanggal : 23 OKTOBER
2012
Ko – ASS : Rian Ferry Andreas
Dosen : Ir.
Hasanudin, MP
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lengas tanah adalah air yang
terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan
kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah
dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga
menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah
yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas
tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan
air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan
keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi
dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi.
2. Tujuan
1.
Menetapkan kadar lengas tanah kering angin.
2.
Menetapkan kadar lengas tanah jenuh.
3.
Menetapkan kadar lengas tanah kapasitas lapang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lengas tanah adalah air yang
terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan
kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah
dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga
menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah
yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas
tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan
air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan
keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi
dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi
(Bridges, 1979).
Di dalam tanah, air berada di
dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air,
semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan ini jumlah tanah yang disimpan
didalam tanah merupakan jumlah air maksimum disebut kapasitas penyimpanan air
maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian
ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini
tanah dikatakan tidak jenuh (Hillel,1983).
Di dalam tanah air dapat bertahan
tetap berada di dalam ruang pori karena adanya berbagai gaya yang yang bekerja
pada air tersebut. Untuk dapat mengambil air dari rongga pori tanah diperlukan
gaya atau energi yang diperlukan untuk melawan energi yang menahan air. Gaya –
gaya yang menahan air hingga bertahan dalam rongga pori berasal dari absorbsi
molekul air oleh padatan tanah, gaya tarik menarik antara molekul air, adanya
larutan garam dan gaya kapiler. Jumlah air tanah yang bermanfaat untuk tanaman
mempunyai batas – batas tertentu. Seperti pada kekurangan air, kelebihan air
dapat merupakan kesukaran. Air yang kelebihan itu tidaklah beracun, akan tetapi
kekurangan udara pada tanah – tanah yang tergenanglah yang menyebabkan
kerusakan. Tanaman dapat ditanam dengan memuaskan dalam larutan air bila aerasi
diberikan dengan baik. Dalam kaitanya dengan daya penyimpanan air, tanah
pasiran mempunyai daya pengikat terhadap lengas tanah yang relative rendah
karena permukaan kontak antara tanah pasiran ini didominasi oleh pori – pori
mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh ketanah pasiran akan segera
mengalami perkolasi dan air kapiler akan mudah lepas karena evaporasi (Mukhid,2010).
Hubungan Berat Isi (Bi) dan Berat Jenis (BJ) saling berhubungan. Salah
satu manfaat nilai berat isi tanah, yaitu untuk menghitung porositas. Untuk
menghitung porositas kita harus mengetaui berat jenis partikelnya terlebih
dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat jenis, yaitu untuk menentukan
perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk menghitung ruang pori dalam tanah,
kita harus mengetahui berat isi tanah terlebih dahulu (Tim Dosen FPUB, 2010).
Pengaruh terhadap pengolahan lahan dari berat isi dan berat jenis
tanah sangat banyak, di antaranya dalam proses infiltrasi tanah, jika sebuah
tanah memiliki rongga atau pori-pori yang banyak maka penyerapan air akan baik
atau cepat. Seperti halnya pada tanah berpasir, tanah ini sering digunakan
dalam pembuatan lapangan sepak bola yang memerlukan penyerapan air lebih cepat
namun tidak untuk media pembudidayaan tanaman. Grafik pengaruh pengolahan tanah
terhadap berat isi pada 3 minggu setelah tanam Pengolahan lahan sangat
diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah yang berstruktur mantap berat
isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang
tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus
atau memecah tanah dan air akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air
akan mudah tergenang di atas permukaan tanah. Untuk mengatasi itu, maka
diperlukan pengolahan tanah yang baik, diantaranya dengan cara membajak tanah
dan menggemburkan tanah. Dengan membajak tanah, akan membuat rongga atau
pori-pori dalam tanah menjadi lebih banyak, sehingga penyerapan air, udara, dan
berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman dapat lebih mudah. Dalam mempelajari
berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan berapa pupuk yang dibutuhkan
untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat meminimalisir pemakaian
pupuk. Dengan kata lain dalam teorinya, pengolahan lahan dapat mengurangi berat
isi dan berat jenis tanah pada suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus
tanah dengan baik dan tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan
semusim, lahan produksi, dan lahan kampus (
Anonymous, 2010 ).
Porositas total adalah perbandingan volume ruang total batuan pada
formasi dengan volume ruang pori yang terisi oleh fluida. Satuan porositas akan
memiliki porositas tapi apabila tidak memiliki permeabilitas maka tidak dapat
diproduksi. Porositas total dicari dari 5 jenis porositas, yaitu :
1 Porositas primer merupakan ruang pori yang dimiliki batuan tersebut sehingga
dapat menampung dan menyimpan fluida.
2 Porositas sekunder merupakan ruang pori yang dapat menyerap air atau
menampung fluida tapi terbentuknya karena proses lanjutan setelah pengendapan
berupa disolusi pada batuan tersebut.
3 Porositas bersambung merupakan porositas yang saling berhubungan dan
membentuk jalur pada ruang pori.
4 Porositas potensial merupakan porositas yang dapat memberikan aliran
pada fluida pada batasan tertentu tergantung dari ukuran pori.
5 Porositas efektif
merupakan porositas yang dapat memberikan aliran fluida bebas bukan merupakan
porositas yang bersambung. (Andius Dasa
Putra, 2011).
BAB III
METODA
1. Alat dan Bahan
a.
Alat
1.
Cawan
2.
Timbangan dan oven
3.
Kain kasa
4.
Karet
5.
Bak
6.
Rak
7.
Pycnometer
b.
Bahan
1.
Tanah kering angin dan tanah utuh
2.
Akuades
2. Prosedur Kerja
A.
Kadar Lengas Tanah Kering Angin (La) Metode Gravimetrik
Gunakan contoh
tanah yang sudah dikeringanginkan untuk menetapkan kadar lengas tanah kering
angin. Langkah-langkah kerja dalam penetapan kadar lengas ini adalah sebagai
berikut :
1. Timbang botol tembaga yang akan digunakan untuk mengeringkan tanah didalam
oven (Wb).
2.
Masukkan 10 g contoh tanah ke
dalam botol tersebut dan timbang (Wbta).
3.
Keringkan botol dan isinya di
dalam oven pada suhu 105°C selama 24 jam, lalu timbang (Wbt).
4.
Hitung kadar lengas tanah kering
angin, La (dalam g/g). dengan menggunakan persamaan :

Nilai yang
diperoleh adalah kadar lengas gravimetrik berdasarkan berat kering tanah
kering, dengan satuan g/g.
B.
Kadar
Lengas Tanah Jenuh (Lj) dan Kapasitas Lapang (LI) : Metode Gravimetrik
Kadar
lengas tanah jenuh dan kapasitas lapang ditetapkan dengan menggunakan contoh tanah
utuh yang telah dipakai untuk pengukuran K-sat. prosedur penetapan kedua
parameter ini adalah sebagai berikut :
1.
Rendam kembali ring sampel yang
berisi contoh tanah hingga permukaan air berada sekitar 2 cm dibawah permukaan
tanah selama 24 jam.
2.
Pindahkan ring sampel dan isinya
yang jenuh air ke atas timbangan, lalu catat beratnya (Wstj).
3.
Letakkan contoh tanah diatas rak
dan biarkan air yang ada di dalamnya keluar melalui proses gravitasi dan
penguapan selama 24 jam. Setelah itu timbang kembali berat ring sampel dan
isinya (WstI).
4.
Pada langkah 1 sampai 3, bagian
bawah ring sampel ditutup kain kasa dan diikat dengan karet. Oleh sebab itu,
Wstj dan WstI harus dikoreksi dengan cara menguranginya dengan berat kain kasa
dan karet. Dan ingat, kain kasa dan karet harus dilepas dari ring sampel pada
fase ini dan penimbangannya harus dilakukan pada kondisi lembab.
5.
Masukkan ring sampel ke dalam
oven dan keringkan pada suhu 105°C selama 48 jam. Stelah itu timbang ring
sampel dan isinya (Wst).
6.
Bersihkan ring sampel dari contoh
tanah, lalu timbang (Ws).
7.
Hitung nilai kadar lengas tanah
(Lj), dan tanah kapasitas lapang (Lkl) (semua dalam g/g), dengan menggunakan
persamaan-persamaan berikut :


C.
Berat
Volume : Metode Ring Sampel
Penetapan
nilai BV tanah dilakukan dengan menggunakan contoh tanah yang telah digunakan
untuk penetapan Lj dan Ll, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Ukur
luas penampang (A) dan tinggi (H) dari ring sampel yang digunakan dalam
penetapan Lj dan Ll. Hitung volume ring sampel tersebut.
2. Hitung
BV dengan persamaan :

Dimana nilai Wst
dan Ws sama dengan nilai yang ada pada persamaan (4) dan (5)
D.
Penentuan
Berat Jenis : Metode Pycnometer
1. Timbang
Pycnometer (termasuk penutupnya) yang berisi dan kering (Wp). Bila pycnometer
tidak tersedia maka gelas ukur (2,5 mL atau 100 mL) dapat digunakan sebagai
pengganti.
2. Tambahkan
10 g tanah kering angin yang telah diayak dengan ayakan bermata saring 2 mm.
Bila gelas ukur 100 mL yang digunakan, tambahkanlah 50 g tanah. Bersihkan
pycnometer dari tanah yang mungkin menempel, lalu timbang (Wpt).
3. Timbang
10 g duplikat contoh tanah dan tetapkan kadar airnya dengan mengeringkannya di
dalam oven (105°C) selama 24 jam. Koreksi nilai Wpt dengan cara menguranginya
dengan berat air dalam duplikat contoh tanah.
4. Isi
pycnometer dengan aquadest, cuci tanah yang menempel di leher bagian dalam
hingga masuk ke tabung. Buang udara yang terperangkap di dalam agregat dengan
mendidihkan air secara perlahan selama beberapa menit. Sekali-kali goyang isi
tabung untuk mencegah kehilangan tanah oleh meluapnya cairan.
5.
Didihkan akuades di tabung terpisah
lalu dinginkan pada suhu ruang.
6.
Dinginkan pycnometer dan isinya
pada suhu ruang, lalu tambahkan akuades pada langkah (5) hingga memenuhi
pycnometer. Masukkan alat penutup, keringkan dan bersihkan bagian luar bejana
tersebut dengan kain kering.
7.
Timbang pycnometer dan isinya
(Wbpta) dan ukur suhu suspensi, setelah didinginkan pada suhu ruang.
8.
Keluarkan isi pycnometer lalu
cuci sampai bersih. Isi pycnometer tersebut dengan akuades pada langkah (5)
hingga jenuh, masukkan alat penutup, keringkan bagian luar tabung dengan kain,
lalu timbang pycnometer dan air tersebut (Wpa).
9.
Hitung Bj dengan persamaan
berikut :

E.
Pengukuran
Porositas Total : Metode Ring Sampel
Prosedur
pengukuran Pt tanah merupakan kelanjutan dari prosedur pengukuran kadar lengas
tanah jenuh (Lj) pada bagian tersebut. Langkah-langkah selanjutnya adalah
sebagai berikut :
1. Kalikan
nilai Lj yang yang diperoleh dari persamaan (4) dengan nilai BI yang diperoleh
dari persamaan (6), lalu bagi dengan nilai Bj air (pa diasumsikan 1 g/cm3).
2. Dari
perkalian dan pembagian tersbut diperoleh kadar lengas volumetrik tanah jenuh
dengan satuan cm3 atau air per cm3 tanah.
3. Dalam
kondisi jenuh semua ruang pori tanah terisi oleh air. Oleh sebab itu, nilai
kadar lengas volumetrik di atas adalah juga nilai porositas total tanah.
4. Perhitungan
Pt dari BV dan BJ

BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
1.
Tabel La
Kelompok
|
Wb (gr)
|
Wbt (gr)
|
Wbta (gr)
|
La (gr)
|
1
|
24
|
33,3
|
34
|
0,075
|
2
|
17,9
|
27,1
|
27,9
|
0,087
|
3
|
22
|
31,4
|
32
|
0,064
|
4
|
27
|
36,3
|
37
|
0,075
|
2.
Tabel BV, LJ, LI
Kelompok
|
Ws
|
Wst
|
Wstj
|
Wstl
|
LJ
|
LI
|
BV
|
1
|
92
|
258,1
|
382,5
|
301,1
|
0,789
|
0,74
|
0,966
|
2
|
77,5
|
235,5
|
347,9
|
342,7
|
0,711
|
0,67
|
0,918
|
3
|
93,7
|
308,2
|
384,3
|
401,8
|
0,35
|
0,436
|
1,247
|
4
|
79,8
|
198,4
|
307,4
|
302,7
|
0,92
|
0,879
|
0,689
|
3.
Tabel BJ
Kelompok
|
a
|
b
|
c
|
d
|
t1 (°C)
|
t2 (°C)
|
BD1
|
BD2
|
BJ
|
1
|
30,8
|
80,5
|
45,1
|
88,6
|
29,5
|
30,6
|
0,996
|
0,996
|
2,29
|
2
|
30,9
|
80
|
45,9
|
89,6
|
30,1
|
30,7
|
0,9957
|
0,9957
|
2,76
|
3
|
31,5
|
80,6
|
46,5
|
88,8
|
30
|
30,7
|
0,9957
|
0,9957
|
3,021
|
4
|
27,6
|
77
|
42,8
|
85,0
|
29,8
|
30
|
0,996
|
0,9957
|
2,872
|
4.2 Pembahasan
Suatu rumus
perhitungan untuk mencari La :


Kelompok 1 , La =
=
= 0,075


Kelompok 2, La =
=
= 0,087


Kelompok 3, La =
=
= 0,064


Kelompok 4, La =
=
= 0,075


Suatu rumus perhitungan untuk
mencari LJ dan LI :


Kelompok 1 , LJ =
=
= 0,789


LI =
=
= 0,74


Kelompok
2, LJ =
=
= 0,711


LI =
=
= 0,67


Kelompok
3, LJ =
=
= 0,35


LI =
=
= 0,436


Kelompok
4, LJ =
=
= 0,92


LI =
=
= 0,879


Suatu rumus perhitungan untuk mencari Berat Volume :

Kelompok 1 , BV =
=
= 0,966


Kelompok 2, BV =
=
= 0,918


Kelompok 3, BV =
=
= 1,247


Kelompok 4, BV =
=
= 0,689


Suatu rumus perhitungan untuk mencari Berat Jenis :


Kelompok 1 ,
= 2,29

Kelompok 2,
= 2,76

Kelompok 3,
= 3,021

Kelompok 4,
= 2,872

Suatu rumus
perhitungan untuk mencari Porositas :


Kelompok
1 ,
= 0,578 x 100% = 57,8%

Kelompok 2,
= 0,333 x 100% = 33,3%

Kelompok 3,
= 0,587 x 100% = 58,7%

Kelompok 4,
= 0,761 x 100% = 76,1%

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan
kadar lengas, berat volume, berat jenis dan Porositas tanah saya dapat menarik
kesimpulan bahwa dalam mengukur suatu kadar lengas menggunakan metode
gravimetrik, sedangkan dalam mengukur berat volume menggunakan metode ring
sampel. Selain itu dalam mengukur berat jenis kita menggunakan metode
pycnometer, sedangkan porositas tanah diukur menggunakan metode ring
sampel.
5.2 Saran
Bahwa dalam praktikum ini praktikan harus
bisa menganalisa dengan teliti dalam mengukur kadar lengas tanah, berat volume
tanah, berat jenis tanah, dan porositas tanah. Selain itu kita juga harus
teliti dalam menimbang suatu berat atau volume dari suatu tanah dengan
timbangan, baik itu secara analog maupun dengan cara biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. http : // ilmusipil.com
/ cara mengetahui berat jenis tanah. (diakses tanggal 20 Oktober 2012)
Darmawijaya, M. isa. 1997. Klasifikasi Tanah.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Hakim. 1986. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UB. Malang
Hakim. 1986. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UB. Malang
Mukhid,S.2010. Pengaruh
Pemberian Lapisan Lempung Terhadap Peningkatan Lengas Tanah Pada Lahan
Berpasir. Info
Perpustakaan : Jurnalsaint dan Teknologi (Diakses tanggal 20
Oktober 2012).
Tim
Pengasuh Praktikum. 2011. Petunjuk
Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian UNIB. Bengkulu.
Langganan:
Postingan (Atom)